Jumat, 16 Maret 2012

Menjalankan Tugas dan Menikmati Keindahan Alam di Negeri Seko








Berbicara mengenai tempat liburan, mungkin banyak orang yang langsung memilih tempat-tempat yang sudah terkenal di Indonesia ini, Seperti Pulau Dewata surga bagi manusia-manusia yang ingin berlibur dan melepas penat. Bali merupakan tempat paling di favoritkan untuk tempat berlibur, katanya disana Pantainya sangat Indah, memiliki pasir putih seperti berlian, air laut yang berwarna hijau seperti batu sapphire, Bali pun menjadi tempat liburan bagi wisatawan mancanegara, bahkan banyak dari mereka menetap di Bali dan menanam asset disana. Bali memang tempat paling Indah walaupun saya belum pernah kesana hanya mendengar cerita-cerita dari teman-teman yang sudah pernah menginjakkan kakinya di Pulau Dewata itu.

Tempat yang kedua yang paling sering di kunjungi wisatawan local maupun mancanegara adalah pulau Komodo yang terletak di Nusa Tenggara Timur, Lombok. Selain panorama alam yang indah kita juga bisa memanjakan mata dengan adanya taman nasional Komodo, Hewan Purba yang Populasinya Hampir Punah. Pulau Komodo terkenal dengan pemandangan alam yang sungguh eksotik, sejauh mata memandang hanya lautan hijau yang Nampak, semilir angin menyejukkan kulit.

Namun, dari kedua tempat wisata itu Saya Cuma bisa menginjakkan Kaki di Negeri Seko, Lokasinya berada di daerah pegunungan 2000m dpl. Untuk bisa menginjakkan kaki di sana tak kalah dengan kita pergi Ke Bali ataupun Pulau Komodo, Kita juga menggunakan pesawat berukuran mungil hanya memuat 10-20 orang, bisa juga di lalui dengan jalur darat, tapi akan memakan waktu 1-2 Hari perjalan, karena medannya sangat ekstrim dan terjal. Kita harus mengitari puluhan gunung dan lembah. Saya ke Seko tidak sekedar hanya berlibur namun Saya harus menjalankan tugas sebagai Abdi Negara, yaitu mengukur lahan Asset Pos Polisi Seko. Kebetulan waktu Saya ke Seko, Saya menggunakan pesawat. Ada rasa takut yang menghantui perjalanan Saya, karena Waktu itu pertama kalinya Saya kesana, dan belum pernah menggunakan pesawat sekecil itu. Bandara Udara seko telah Nampak, Hati ini pun terasa lega, Pesawatnya Landing dengan sempurna walaupun ada sedikit guncangan karena landasannya agak berombak. Setelah menginjakkan kaki di Tanah Seko itu , tiupan angin sepoi-sepoi menyambut kadatangan Saya, bukit-bukit seolah tersenyum kepada Saya. Sungguh Pemandangan yang sangat mengagumkan (seperti cerita orang-orang yang sudah pernah ke Seko).

Mataku tertuju pada anak-anak yang berdiri di balik pagar, mereka tersenyum lebar melihat kedatangan kami seolah-olah Kami ini adalah orang-orang Penting (Artis).

Setelah mengambil semua barang-barang di tempat Baggage Claim, Saya langsung berangkat ke rumah salah satu warga dimana saya akan menginap untuk beberapa hari. Rumahnya sangat sederhana tapi cukup luas untuk menampung beberapa Pengunjung yang juga tinggal bersama Saya.

Tanpa istirahat, Sayapun langsung mengambil alat tempur untuk mengukur Lahan PosPol itu, Seseorang telah menunggu di Luar rumah untuk mengantar Saya ke Lokasi tersebut. Sesampainya disana, Wow!!! Tempat yang sangat indah, Lokasinya berada di atas perbukitan sehingga kita bisa melihat perumahan warga, gunung-gunung yang menjulang tinggi, Sungai, dan Hewan ternak yang sedang memakan rumput yang tak akan pernah habis :D.

Kebetulan waktu itu adalah Bulan Ramadhan, sesudah mengukur Saya berniat untuk merasakan sejuknya air di Tanah Seko itu, namun kuurungkan niatku saat menyentuh air yang berada di bak mandi, sangat dingin, sangat.. sangat dingin. Dan akhirnya saya hanya membasuh wajah dan berwudlu,, airnya sungguh sejuk dan membuat segar walaupun hanya sekedar membasuh wajah.

Matahari telah terbenam, Adzan Maghrib telah di Kumandangkan, saatnya berbuka puasa. Saya tidak sabar untuk menyantap masakan asli Seko. Ku lihat hidangan yang tersedia ternyata di atas meja itu telah di hidangkan Pallubutung (salah satu makan favorit Saya).

Tepat pukul 9 malam Saya di jemput oleh teman yang tadi mengantar Saya ke sini, Dia mengajak Saya jalan-jalan untuk mengelilingi Perkampungan, ternyata malam itu Ada Pasar Kaget disana, Pasar yang hanya ada setahun sekali, disana sangat ramai. Lebih ramai dari MALL, he he he. Saya di ajak untuk menikmati Kopi Khas Seko.. beberapa kali meneguk Kopi Khas itu, hmmm… memang berbeda dengan Kopi biasanya yang Saya minum, Ada sensasi yang luar biasa (lebay)…

Malam telah larut, saatnya untuk memejamkan mata… tapi sayangnya mata ini susah untuk di pejamkan karena efek samping dari Kopi Khas Seko itu, Fikiranku melayang-layang entah kemana…. Dan mataku tidak bisa terpejam Sampai waktu sahur, selain Efek dari Kopi tadi Saya juga tidak bisa tidur karena saking dinginnya udara (menggigil).

Keesokan Harinya, Teman yang semalam mengajak Saya keliling untuk menikmati pemandangan di atas Bukit yang paling tinggi dimana kita bisa melihat seluruh bagian dari Kampung Seko itu. Amazing!!! Sungguh indah tempat ini… Luar Biasaaa.. Angin Kencang dan cuaca sangat cerah!!!

****pulang****

Saya duduk di Waiting Room Bandara Udara Seko, menunggu pesawat yang akan mengantar Kami kembali ke Masamba. Bunyi gemuruh terdengar dari kejauhan, pesawatnya telah Nampak dan beberapa saat kemudian Kami naik ke atas pesawat yang sama saat Kami ke Sini.

Pandangan mataku dari dalam jendela pesawat tak lepas dari pegunungan-pegunungan yang sungguh eksotik itu dan akhirnya pesawatnya sudah take-off. Mudah-mudahan Saya bisa ke Seko di lain Waktu.

******damn****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar